MAKAM / PETILASAN SYEKH SITI JENAR
Makam atau petilasan ini berlokasi di Balong, Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah 59453 dengan jarak tempuh ± 6 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor dari alun - alun 1 jepara.
Petunjuk menuju Makam Syekh Siti Jenar Desa Balong
Makam Syekh Siti Jenar Desa Balong
Asal nama "Syekh Siti Jenar" sendiri adalah pemberian dari “Sunan Bonang”. Nama tersebut di berikan agar Raden Abdul Jalil / Hasan Ali / (Syekh Siti Jenar) Mengingat asal usulnya. Dimana nama "Siti Jenar" memiliki arti “Siti ialah Lemah” sedangkan “Jenar ialah Abang”. Beliau juga merupakan wali yang kesepuluh atau sebagai wali penutup, karna beliau juga penyebar Agama Islam di tanah Jawa serta masih keturunan dari Nabi Muhammad SAW tutur juru kunci makam ini.
Syekh Siti Jenar terkenal dengan ajaranya “Manunggaling Kawulo Gusti”. Yang kaum awam menyimpulkan Manusia dan Allah, bercampur satu. Sebenarnya kesimpulan yang sebenarnya ialah persamaan derajat antara Rakyat dengan Pemimpin. Serta terdapatnya unsur politik pada zaman dahulu. Antara kepemimpinan zaman dahulu sehingga merusak citra dari Syekh Siti Jenar. Hal inilah yang menyebabkan Ajaran Syekh Siti Jenar dianggap sesat oleh beberapa masyarakat . dan beliau dijadikan wali yang tak dianggap .
Mengenai makam atau petilasan Syekh Siti Jenar sendiri, terdapat di beberapa lokasi :
- Masjid Demak
- Tuban
- Kab. Banyuwangi
- Masjid Mantingan, Jepara
- Desa Balong, kec Kembang , Jepara
Ucap Mbah Jasdi, semua itu kembali lagi kepada peziarahnya masing-masing untuk kemantapan hatinya.
Mbah Jasdi menambahakan, ketika meninggalnya Syekh Siti Jenar, jasad beliau menjadi “Asu Belang YunYang” yang memiliki arti/beraksud, “ASU” Agama Suci Utmakno , “Belang” ada bau wangi mak srebel terus ilang, “YungYang” di payung yang Maha Kuasa.
Makam atau petilasan Syekh Siti Jenar Desa Balong
Juru Kunci dan Narasumber : Mbah Jasdi
Juru Kunci Makam Syekh Siti Jenar, Desa Balong
TENTANG SYEKH SITI JENAR
Syekh Siti Jenar (menurut KH. Shahibul Faraji Ar-Rabbani) beliau memiliki nama asli Sayyid Hasan 'Ali Al Husaini (masih memiliki garis darah / keturunan Rasulullah SAW) dan setelah dewasa mendapat gelar Syaikh Abdul Jalil atau Raden Abdul Jalil. Dan pada saat berdakwah di Caruban (sebelah tenggara Cirebon), beliau mendapat beberapa julukan Syaikh Siti Jenar, Syaikh Lemah Abang, Syaikh Lemah Brit dan lainnya yang belum kita ketahui. Adapun makna julukan itu adalah:
- Syekh Siti Jenar
Ada beberapa asumsi mengenai julukan ini, yang diambil dari kata menurut beberapa bahasa, "Syaikh" berasal dari bahasa arab شيخ bisa ditulis Shaikh, Sheik, Shaykh atau Sheikh adalah sebuah gelar bagi seorang ahli atau pemimpin atau tetua dalam lingkup muslim, "Siti" dalam bahasa jawa berarti tanah, namun ada yang berasumsi kata Siti berasal dari kata Sayyidi/Sidi (yang berarti Tuanku/Junjunganku), dan "Jenar" dalam bahasa Indonesia berarti merah, dalam bahasa Jawa berari Kuning Kemerahan, dan ada pula yang berasumsi dari bahasa arab "Jinnar" dengan tafsiran ilmu yang dimilikinya selalu membara (semangat akan ilmu) seperti api. Namun ada juga yang memudahkan dengan menganggap hayalan yang terbakar dari kata Jin (ghaib) - Nar (api). Bahkan ada pula yang mungkin setelah melihat film Walisongo dan menghubungkannya dengan kata Jenar (dalam kehidupan masyarakat jawa, kata Jenar disebutkan untuk sebuah binatang Cacing dengan ukuran sangat besar).
- Sunan Jepara
Gelar ini muncul karena kedudukan Syeh Siti Jenar sebagai seorang sunan yang tinggal di KadipatenJepara.
- Syekh Lemah Abang / Lemah Brit
Sebutan yang diberikan masyarakat Jepara karena ia tinggal di Dusun Lemah Abang, Kecamatan Keling. Lemah Brit dalam bahasa jawa berarti tanah yang berwarna merah (Brit = Abrit = Merah).