
MANGANAN DESA PEKALONGAN (SEDEKAH BUMI DESA PEKALONGAN)
- admin
- 21 Juni 2022 - Desa Pekalongan, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara
Awal mula dari Tradisi “Manganan” berkisar pada abad ke 15, saat pengembaranya Raden Wiro Kusumo menyamar sebagai “Ki Sani” atau “Mbah Godrak” mengajakan abdi dalem atau pembantu setianya yang dikenal oleh masyarakat dengan nama “Nini Sani” melintas di daerah tersebut (Belik Godrak). Daerah itu dahulu, tanahnya begitu gersang dan tandus sehingga tidak dapat untuk bercocok tanam. Ki Sani dan Ni Sani yang melintas karna kelelahan, akhirnya berteduh di sana. Melihat masyarkat disekitar daerah tersebut yang kekurangan dan kelaparan. Akhirnya Ki Sani dan Ni Sani, bertekad untuk membuat “belik” (Bahasa jawa) yang artinya “sumber mata air”. Dengan adanya belik ini, minimal masyarakat dapat merubah tanah yang sekitar tandus dan gersang ini dapat digunakan untuk bercocok tanam (Bertani). Sehingga dapat sedikit membantu masyarakat sekitar. Akhirnya belik tersebut dinamakan “Belik Godrak” Belik yang memiliki arti sumber mata air, sedangkan “godrak” sendiri penjaga hasil bumi (pertanian) nama lain dari “Dewi Sri”. Ada suatu kepercayaan bagi masyarakat sekitar, “Bagi siapa pun yang menggunakan air dari belik ini, sekedar untuk membasuh muka bahkan untuk mandi. Niscaya akan diberikan aura yang baik dan wajah yang bersih berseri”.
Disekitar Belik Godrak, terdapat pula Wisata Kuliner dimana menjual berbagai macam makanan dan minuman sehingga dapat memanjakan wisatawan yang berkunjung ke lokasi ini. Untuk Pengembangan Desa Pekalongan kedepan, akan dikembangkan agro wisata “Tanaman Buah Salak” di sekitar “Belik Godrak”. Acara sedekah bumi yang dimeriahkan dengan kirap hasil bumi berangkat dari halaman balai desa menuju belik GODRAK sangat meriah karena ada acara KRAYAHAN hasil bumi dan di tutup atau di akhiri dengan Doa penutup diacara manganan.