SEDEKAH BUMI DESA BANYUMANIS

  •   admin
  •   30 Mei 2024  - Desa Banyumanis

SEDEKAH BUMI

DESA BANYUMANIS

 

Kegiatan Jembul Banyumanis dilaksanakan rutin setahun sekali. Jembul merupakan tradisi khas Desa Banyumanis dalam acara sedekah bumi dan sekaligus merayakan Hari Jadi Desa Banyumanis. Jembul Banyumanis digelar tepat hari Kamis Pahing pada bulan Apit atau Dzulqodah dan sudah menjadi tradisi sejak 100 tahun lebih. Tradisi ini sebagai ucapan syukur dan melestarikan nikai-nilai yang diwariskan leluhur.

Jembul merupakan usungan ancak yang terbuat dari kayu, di dalamnya dihiasi dengan rumbaian tipis yang dibuat dari bambu, kemudian dirias dengan sisa potongan kain ditata berjejer membentuk gunungan yang besar dan berisikan makanan. Jembul terdiri dari dua jenis yaitu, Jembul wadon (Jembul perempuan) yang di dalamnya berisikan aneka makanan, nasi beserta lauk, jadah, tape ketan, gemblong, dan sebagainya, sebagian sesaji dikemas kedalam anyaman bambu. Dan Jembul lanang (Jembul laki-laki) yang berisi iratan bambu dihiasi dengan tiras di bagian paling atas tengah berdiri golek (boneka) simbol dari wakil masing-masing dukuh.

Parade arak-arakan jembul ini terdiri dari beberapa dukuh, diantaranya Dukuh Getakan, Dukuh Karanganyar, dan Dukuh Juwet. Sementara Dukuh Jerukrejo membawa gunungan hasil bumi. Dari beberapa jembul ini di jemput oleh pamong perangkat desa dan dikirab ke rumah kepala desa dengan di iringi tarian dari masing-masing dukuh. Ribuan masyarakat Desa Banyumanis sangat antusias, tak hanya orang tua, remaja, dan anak-anak pun turut memeriahkan acara ini.

Setelah semua jembul dan gunungan sudah terkumpul dilanjutkan dengan tayuban, kemudian ditutup dengan doa dan ubeng-ubengan jembul oleh petinggi dan perangkatnya sebanyak tiga kali putaran. Setelah itu jembul kembali ke dukuh masing-masing.